Malam Biru
Aku tak ingin membunuh
malam biru ini
ketika segala keindahanmu
terkenang membasahi kepala
Bahkan bajingan itupun
tak dapat merusak ketenanganku
hari ini mendorongku pada kekuatan
entah esok
aku takut kehilangan kamu
marah dalam hati masih berdebar
tapi tak sekencang keinginan membelaimu
dalam sayang
malam ini
kerumitan lagu jazz
adalah kawan yang serasi
untuk langkah dansa dihatiku
menimang-nimang namamu
menanti pertemuan kita yang jarang
dikau adalah sumber semangatku
kecintaanku
senyummu memicuku memenangi
pertarungan melawan naga-naga
melawan ketidakpastian hari-hari
ada yang menantiku
ada yang selalu siap memelukku
ada yang selalu siap mengucupi lelahku
kembalilah kesini tulang rusukku
belahan sejati jiwaku
lengkapilah hidup kita
benamkanlah wajahmu ke wajahku
lantunkanlah bahasa prosamu ditelingaku
dan akan kukatakan pada Rendra
bahwa itu adalah puisi
kemarilah sayang
tanpamu, aku adalah lelaki yang cacat
aku adalah milikmu, lelakimu
datanglah kemari
dan naungkan kepalamu di pundakku
labuhkan gundah yang kau punya
tangiskan isak yang kau simpan
biar kukucup satu persatu
hingga senyummu terbit tanpa ragu
Aku tak ingin
membunuh malam ini
bumi beraroma air yang subur
angin membisiki hawa liburan dan istirahat.
Sementara mataku, hanya melihat wajahmu.
————
12:58 AM 11/21/2005
Reply