Sulam Cinta Srikandi
Dalam ruang tanpa cahaya
terdendang suara-suara,
gumam senang Srikandi.
Dua wayang bersenang-senang
dan waktu menghilang
-sayangku-ya, sayangku-sayangku-ya, sayangku-
dan jiwa mereka berkejaran dalam
Setelah rebah semua nafas
dan mengering manisnya air madu
muncul ucapnya:
“Maaf, aku mencintaimu”
Seorang tokoh wayang tanpa nama
tertegun dalam peluknya
hatinya pun tergerak
sedari lama
tapi Srikandi selalu menolaknya
“ada batas
tanpa wujud
yang jelas membentang”
Srikandi berkata melalui tatap.
Ruang antara langit dan bumi
menjadi saksi pertemuan mereka
penuh gelora cinta
penuh peluh kerinduan
Dan tiap kali Srikandi
kembali ke kahyangan
tatap mereka gamang
masa depan tak terlihat
pandangan tentang mereka
adalah jalan buntu
pada ujung jari yang berpisah
Srikandi memecah hening
“ini pasti tak mungkin kanda”
dan tokoh tanpa nama selalu menjawab
“aku tak pernah menebak-nebak masa depan”
dan tersenyum.
“jangan beri janji dan harap”
“aku tak tahu masa depan, dan tak mau menebaknya”
Dan selalu, selalu,
pertemuan diakhiri tanya menggantung itu
Reply